PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kuliah kerja nyata profesi (KKN-P) sebagai salah
satu bentuk Tri Darma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyrakat melalui berbagai tantangan terus berupaya membenahi diri demi
meningkatkan kualitas pengelolaannya.
Upaya kesehatan masyarakat ini telah mengalami
kemajuan. Pada tataran preventif dan promotif telah di lakukan semaksimal
mungkin oleh tenaga kesehatan. Namun penyediaan pelayanannya belum merata pada
dimensi determinan perilaku yang telah dirumuskan oleh Lawrance Green meliputi
predisposing factor ( Faktor penentu ), enabling Factor ( Faktor pemuda), dan
Reinforcing Factor ( Factor penguat ). Pada tataran Predisposing factor
dilakukan intervensi pada pengetahuan dan kebiasaan pada suatu masyarakat. Pada
dimensi enabling factor meliputi penyediaan sarana dan prasarana kesehatan.
Sedangkan pada tataran reinforcing factor meliputi pendekatan khusus pada tokoh
masyarakat dan tokoh agama. Oleh karena itu pembangunan kesehatan di Indonesia
hendaknya dialamatkan pada ketiga dimensi determinan perilaku tersebut.
Derajat kesehatan masyarakat juga di pengaruhi oleh
keadaan lingkungan (environment), perilaku (behavior), pelayanan kesehatan
(public service) dan keturunan (herediter). Untuk mewujudkan status kesehatan
yang optimum di perlukan suatu kondisi atau lingkungan yang juga optimum.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan
guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Ilmu Kesehatan Masyarakat (public health) menurut
Prof.Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958) adalah ilmu dan
seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan
mental dan efesiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk
meningkatkan sanitasi lingkungan, control infeksi di masyarakat, pendidikan
individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan
perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek
sosial yang akan mendukung agar setiap orang dimasyarakat mempunyai standar
kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.
Dalam rangka mewujdkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal, berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk
upaya kesehatan adalah pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan rumah sakit
sebagai rujukannya, yang merupakan system kesehatan nasional dengan melibatkan
peran serta masyarakat.
Pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut semua
segi kehidupan baik fisik, mental maupun sosial ekonomi. Dalam perkembangan
pembangunan kesehatan selama ini, terjadi perubahan orientasi, baik tata nilai
maupun pemikiran, terutama mengenai upaya pencegahan masalah dibidang kesehatan
yang dipengaruhi oleh politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan dan keamanan serta pengetahuan ilmu teknologi.
Perubahan Orientasi tersebutakan mempangaruhi proses penyelenggaraan
pembangunan kesehatan. Disamping hal tersebut dalam pelaksanaan pembangunan
kesehatan perlu memperhatikan jumlah penduduk Indonesia yang besar, terdiri
dari berbagai suku dan adat istiadat, tingkat pendidikan, letak geografis serta
sosial ekonomi masyarakat.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya
kesehatan dan sumber dayanya harus dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan guna mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang mulai
dititik beratkan pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur
berkembang ke arah keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu
pengembangan kesehatan yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan (Promotif),
pencegahan penyakit (Preventif), pengobatan penyakit (Kuratif), dan pemulihan
kesehatan (Rehabilitatif) harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambngan dan di laksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Kuliah
kerja Nyata-Profesi bagi mahasiswa adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
kegiatan akademik pada perguruan tinggi negeri maupun swasta sebagai berikut :
1. Kuliah
kerja nyata lahir dari Dalam proses pembangunan yang pada hakikatnya adalah
pelaksanaan dari falsafah pendidikan yang berlandasan pada UUD 1945 dan
undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, dalam rangka pengamalan Tri dharma perguruan
tinggi.
2. Amanat
presiden RI yang menganjurkan dan mendoronh setiap mahasiswa yang bekerja di
desa dalam jangka waktu tertentu untuk tinggal dan membantumasyrakat pedesaan
memecahkan masalah-masalah pembangguan sebagai bagian dari kurikulum.
3. Pernyataan
menteri pendidikan dan kebudayaan di
dalam kebijaksanaan dasar pembangunan pendidikan tinggi.
Berdasarkan data sekunder dari puskesmas polombangkaeng utara tahun 2013 dari 7 desa/kelurahan yaitu total
jumlah penduduknya sebanyak 20.610 jiwa. Yang dimana jenis kelamin laki-laki
sebanyak 9950 jiwa dan perempuan sebanyak 10.660 jiwa.
Adapun yang menjadi sasaran dari puskesmas polombangkaeng
dalam upanya meningkatkan derajat kesehatan masyrakat yakni sasaran pada tempat
pelayanan kesehatan , sasaran pendidikan , sasaran pada tempat-tempat umum dan
sasaran pada kesehatan llingkungan.
Sasaran pada pwlayan kesehatan sebanyak 4 pustu , 28 posyandu , dan poskesdes 2 ,
sasaran pada pendidikan : 16 SD , 4 SLTP , 4 M.TS dan 2 SMU , sedangkan
tempat-tempat umum : 30 mesjid , 12
musholah , 1 pasar , dan 1 terminal dan sasaran kesehatan lingkkungan yakni ada
4136 Jamban keluarga , 3167 sarana pembuangan air limbah , dan 3167 sarana air
bersih.
Kuliah kerja profesi FKM UNPACTI Makassar di puskesmas polombakaeng
utara sebagai wujud partisipasi guna mendukung pembangunan kesehatan, dengan
mengangkat suatu landasan “Model pelayanan kesehatan berbasis
masyarakat”.Kegiatan KKNP dilaksanakan
oleh Mahasiswa diawali dengan seminar awal yang dimana dalam pelaksanaannya
mahasiswa mempresentasikan rencana
program kerja selama melaksanakan program KKNP dan sosialisasi dan
evaluasi akhir melalui kegiatan seminar akhir. Kegiatan Mahasiswa dirangkum
dalam dua tahapan yakni tahapan persiapan dan akhir. Tahap persiapan dilakukan
agar kegiatan yang akan dilaksanakan seperti “ Posyandu , Penyuluhan dapat
berjalan dengan lancar. Tahap pelaksanaan merupakan realisasi dari tahap
perencanaan.
B.
Tujuan
a. Tujuan
Umum
Untuk meningkatkan Derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Polongbangkaeng Utara Kabupaten Takalar.
b.
Tujuan Khusus
1.
Untuk memperoleh kesempatan belajar yang
berharga untuk mengembangkan serta mempraktekkan ilmu yang telah diperoleh di
bangku perkuliahan melalui keterlibatan masyrakat yang secara langsung
menemukan , memecahkan dan menanggulagi permasalahan pembangunan kesehatan
secara pragmatis dan interdisipliner.
2.
Mahasiswa dapat memberikan pemikiran
berdasarkan ilmu dan tekhnologi serta seni dan upaya menumbuhkan , mempercepat
gerak serta mempersiapkan kader-kader pembangunan kesehatan.
3.
Agar
perguruan tinggi dapat menghasilkan sarjana ternonstrukturs dalam masyarakat
harus bisa menghayati kondisi , gerak dan dalam permasalahan kompeks yang dihadapi oleh masyrakat dalam
melaksanakan pembangunan kesehatan masyarakat
4.
Untuk meningkatkan hubungan antara perguruan
tinggi dan tempat pelayanan kesehatan dalam hal ini puskesmas sehingga
perguruan tinggi dapat lebih berperan dalam menyeeaikan kegiatan secara teliti
dengan suatu tuntutan yang nyata dari masyarakat yakni untuk meningkatkan
derajat kesehatannya.
C. Manfaat
1. Bagi
instansi kesehatan khususnya puskesmas polombangkaeng utara kabupaten takalar,
diharapkan dapat menjadi acuan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
2. Bagi
masyarakat setempat sekiranya dengan adanya kegiatan KKNP ini dapat memperoleh
pemahaman mengenai masalah kesehatan yang di hadapi pada wilayah tersebut.
3. Bagi
Mahasiswa, sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan
keeharian dari pukesmas tempat pelaksanaan KKNP ini.
GAMBARAN UMUM LOKASI
1)
Keadaan
Geografi Dan Demografi
1.
Keadaan
Geografi
Puskesmas polombangkaeng
Utara kabupaten takalar Jarak dari ibu kota
kecamatan adalah ± 5 km dan jarak dari
ibu kota kabupaten takalar adalah 34 km.
Luas wilayah kerja
puskesmas Polombangkaeng utara kabupaten takalar adalah dengan
batas wilayah sebagai berikut:
Ø Sebelah
utara : Kelurahan MT.Dalle
Ø Sebelah
selatan : Kelurahan Panranuangku
Ø Sebelah
barat : Kelurahan Malewang
Ø Sebelah
timur : Kelurahan PR Nganta
2.
Keadaan
Demografi
1)
Data
Jumlah Penduduk
NO
|
DESA/KELURAHAN
|
KK
|
PENDUDUK
|
JUMLAH
|
|
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
|
||||
1
|
Pelekko
|
807
|
1324
|
1423
|
2747
|
2
|
Malewang
|
886
|
1597
|
1738
|
3335
|
3
|
Panranuangku
|
1032
|
1815
|
1975
|
3790
|
4
|
Manongkoki
|
1001
|
1744
|
1989
|
3733
|
5
|
MT.dalle
|
858
|
1484
|
1514
|
2998
|
6
|
Pa'rappunganta
|
784
|
1307
|
1325
|
2632
|
7
|
Parrangbaddo
|
403
|
679
|
696
|
1375
|
TOTAL
|
5771
|
9950
|
10660
|
20610
|
Berdasarkan data
sekunder dari Puskesmas polombangkeng utara
diketahui bahwa total penduduk laki-laki dan perempuan 20.610 jiwa dimana
terdapat di 7 desa/kelurahan yakni desa/kelurahan Pelekko, Malewang, Panranuangku, Manongkoki, MT.dalle
Pa'rappunganta, Parrangbaddo yang dimana laki-laki sebanyak 9950 jiwa dan
perempuan berjumlah 10.660 jiwa.
2)
Ketersediaan
Tenaga Kerja (Puskesmas)
NO
|
DESA/KELURAHAN
|
TENAGA
|
||||||
MEDIS
|
non medis
|
|||||||
Dr. Umum
|
Dr.gigi
|
Bidan
|
P.medis
|
SMU
|
SMP
|
SD
|
||
1
|
Pelekko
|
3
|
3
|
4
|
22
|
4
|
1
|
|
2
|
Malewang
|
1
|
1
|
|||||
3
|
Panranuangku
|
1
|
1
|
|||||
4
|
Manongkoki
|
3
|
||||||
5
|
MT.dalle
|
2
|
||||||
6
|
pa'rappunganta
|
2
|
1
|
|||||
7
|
Parrangbaddo
|
1
|
||||||
TOTAL
|
3
|
3
|
11
|
25
|
4
|
1
|
Berdasarkan
data yang didapat dari Puskesmas polombangkeng Utara ketersediaan tenaga kerja
di puskesmas ini terdiri dari 2 yakni tenaga medis dan tenaga non medis yang
dimana tenaga medis terdiri dari dokter umum , dokter gigi , bidan . P.medis
sedangkan tenaga non medis terdiri dari
tenaga yang berpendidikan SMU,SLTP,SD. Tenaga medisnya berjumlah 42 orang dan tenaga non medisnya 5 orang.
3)
Sasaran
pelayanan kesehatan lain.
NO
|
DESA/KELURAHAN
|
SASARAN KESEHATAN
|
||
PUSTU
|
POSYANDU
|
POSKESDES
|
||
1
|
Pelekko
|
3
|
||
2
|
Malewang
|
5
|
||
3
|
Panranuangku
|
1
|
5
|
1
|
4
|
Manongkoki
|
1
|
4
|
|
5
|
MT.dalle
|
1
|
4
|
|
6
|
pa'rappunganta
|
1
|
3
|
|
7
|
Parrangbaddo
|
4
|
||
TOTAL
|
4
|
28
|
1
|
Berdasarkan data sekunder yang didapat dari
Puskesmas polombangkeng Utara didapat data yang dimana terdapat 3 sasaran
pelayanan kesehatannya yakni 4 pustu , 28 posyandu , dan 2/1 poskedes dengan
total sebanyak 33 pada 7 desa/kelurahan yang ada.
4)
Sasaran
sarana pendidikan
NO
|
DESA/KELURAHAN
|
SASARAN PENDIDIKAN
|
||||
SD
|
SLTP
|
MTS
|
SMU
|
M.Air
|
||
1
|
Pelekko
|
3
|
2
|
1
|
||
2
|
Malewang
|
2
|
2
|
2
|
2
|
1
|
3
|
Panranuangku
|
5
|
2
|
1
|
1
|
1
|
4
|
Manongkoki
|
1
|
||||
5
|
mt.dalle
|
2
|
||||
6
|
pa'rappunganta
|
2
|
1
|
|||
7
|
Parrangbaddo
|
1
|
||||
Total
|
15
|
4
|
5
|
5
|
2
|
Berdasarkan
data yang diperoleh dari Puskesmas Polombangkeng Utara dari 7 desa/kelurahan
adapun sasaran pada pelayanan pendidikan yakni
15 SD ,4 SLTP, 5 MTS, 2 M.air jadi total keseluruhan sasarannya
berjumlah 31 sarana pendidikan.
5)
Sarana
tempat-tempat umum
No
|
Desa/kelurahan
|
TTU
|
||||
Masjid
|
Musholah
|
Gereja
|
Pasar
|
Terminal
|
||
1
|
Pelekko
|
3
|
2
|
1
|
1
|
|
2
|
Malewang
|
6
|
1
|
|||
3
|
Panranuangku
|
4
|
3
|
|||
4
|
Manongkoki
|
6
|
3
|
|||
5
|
MT.dalle
|
4
|
||||
6
|
Pa'rappunganta
|
4
|
2
|
|||
7
|
Parrangbaddo
|
3
|
1
|
|||
TOTAL
|
30
|
12
|
1
|
1
|
Berdasarkan data sekunder dari puskesmas polombakeng
utara sasaran pada sarana tempat-tempat umum sebanyak 44 sarana tempat-tempat
umum yang dimana terdiri dari 30 Masjid , 12 Musholah , 1 Pasar , dan 1
terminal yang tersebar di 7 desa/kelurahan
6)
Sarana
kesehatan lingkungan (Kepemilikan JAGA , SPAL , SAB )
NO
|
Desa/Kelurahan
|
SARANA KESLING
|
||
JAGA
|
SPAL
|
SAB
|
||
1
|
Pelekko
|
329
|
50
|
375
|
2
|
Malewang
|
321
|
154
|
518
|
3
|
Panranuangku
|
774
|
687
|
|
4
|
Manongkoki
|
945
|
82
|
437
|
5
|
MT.dalle
|
742
|
51
|
468
|
6
|
Pa'rappunganta
|
781
|
327
|
372
|
7
|
Parrangbaddo
|
181
|
180
|
310
|
TOTAL
|
1136
|
844
|
3167
|
Berdasarkan data yang didapat dari pukesmas polombangkeng
utara diketahui terdapat sarana kesehatan lingkungan berupa (Kepemilikan JAGA ,
SPAL , SAB ) sebanyak 5147 sarana yang tersebar di 7 dea/kelurahan yakni jamban keluarga (JAGA) 1134 sarana , SPAL 844
Sarana air bersih (SAB) sebanyak 3167 sarana.
BAB III
MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA
A.
Identifikasi
Masalah
Tujuan pelaksanaan
KKN-P adalah untuk meningkatkan pembangunan dalam hal ini peningkatan derajat
kesehatan masyrakat di sisi lain memberi peluang kepada mahasiswa untuk mengetahui
masalah yang timbul di dalam masyarakat.
Sebagai dasar dalam
peningkatan derajat kesehatan mayarakat adalah dengan secara jeli melihat dan
memahami persoalan yang multi kompleks yang sementara digeluti oleh masyarakat.
Pada
kegiatan KKN-P FKM UNPACTI yang dalam pelaksanaannya terditi dari 7
desa/kelurahan yakni Pelekko, Malewang, Panranuangku, Manongkoki, MT.dalle Pa'rappunganta,
Parrangbaddo.
Kebiasaan masyarakat yang
tergolong sederhana dengan tingkat ekonomi
rendah masyrakat memaksa masyarakat sulit untuk keluar dari permasalah yang
berkaitan dengan kesehatan antara lain Masalah yang timbul berupa penyakit
berbasis lingkungan dan penyakit karena kurangnya angka cakupan gizi.
Nilai budaya yang
merupakan masalah yang mengakibatkan kurang meningkatnya paradigma dalam
pembangunan kesehatan. Budaya masyrakat yang lebih mementingkatkan pekerjaan
bertani,berladang dan berkebun tanpa memeperhatikan pola hidup bersih dan sehat
dalam keluarga misalnya kepemilikan jamban keluarga, tempat penampungan sampah
melihat atau memeperhatikan masalah untuk makanan dan minum anak-anaknya dalam
hal mengurangi angka gizi kurang..
Dalam pelaksanaan
kegiatan KKNP FKM Unpacti pada ruang lingkup kerja Puskesmas Polombangkeng
Utara ditemukan masalah-masalah sebagai berikut :
1.
Masalah kesehatan ibu dan anak
Masalah kesehatan Ibu dan anak pada ruang
lingkup pelayanan dari Puskesmas polongbangkeng tergolong cukup besar dengan
masalah antara lain Gizi kurang pada anak balita. Pemahaman
orang tua akan pentingnya pemenuhan gizi bagi anak masih belum maksimal terutama
pada orang yang akan Minimnya pendidikan serta tingginya kepercayaan masyarakat
terhadap mitos membuat masalah gizi buruk ini menjadi agak susah untuk
ditangani. Dan tentu saja, faktor kemiskinan memegang peranan penting pada
masalah kesehatan di wilayah ini.
Dalam pemberian
Eksklusif ASI
juga mengalami permasalahan di daerah dalam ruang lingkup pukesmas
polongbangkeng utara. ASI ekslusif merupakan
tetap yang terbaik bagi bayi dan anak. Namun sayangnya, tidak banyak
orang tua yang sadar dan mengetahui bahwa ASI bisa membantu anak untuk memiliki
sistem kekebalan tubuh yang prima sehingga banyak orang tua yang cenderung
memilih untuk memberikan susu formula bila dibanding dengan memberikan ASI bagi
anak mereka.
2.
Masalah Kepemilikan Jamban Keluarga Dan Saluran Pembuangan Sampah.
Kepemilikan Jamban keluarga dan saluran
pembuangan merupakan hal yang sangat penting untuk mengurangi dampak buruk
timbulnya penyakit akibat limbah cair dari Rumah tangga.
Kepemilikan jamban keluarga yang sehat dan
saluran pembuangan air limbah masyarakat yang tersebar di 7desa/kelurahan dalam
ruang lingkup kerja Puskesmas polongbngkeng utara kebanyakan tidak memenuhi
syarat dimana sebagian masyarakat masih membuang tinja di kebun,sungai dan
sebagainya dan juga ketidaktersediaan saluran pembuangan air limbah yang baik
mengakibatkan limbah buangan cair rumah tangga dari dapur dibuang di halaman
atau pekarangan rumah begitu saja.
3.
Masalah Keberadaan Nyamuk Demam berdarah
Keberadaan nyamuk demam berdarah dalam hal ini
perkembangan akan nyamuk aedes aegypti tergolong tinggi karna angka kesakitan
masyarakat yang berkaitan dengan sanitasi lingkungan dan pola hidup dalam hal
ini 3M kurang penerapannya di dalam masyarakat di desa/kelurahan yang tersebar
di ruang lingkup kerja pukesmas polombangkeng utara.
4.
Masalah tentang pengetahuan akan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan suatu
pola hidup yang dimana sebagai langkah awal untuk mencegah timbulnya suatu
penyakit.dalam penerapannya PHBS perlu dilakukan sejak dini dimana dimulai
dengan memberikan pemahaman bagi anak usia sekolah dasar untuk lebih
memperhatikan dan memahami apakah seperti pola bersih dan sehat itu sendiri.
Permasalahan yang ditemui ditemui di beberapa sekolah dasar dalam ruang lingkup
kerja Pukesmas polombangkeng utara kebiasaan anak sekolah dasar yang sebelum
mencuci tangan langsung memakan jajanan yang di jual di sekitar sekolah dan
juga pola bersih dalam menggunakan seragam yang seharusnya dalam penggunaannya
harus tetap bersih sehingga dampak penyakit yang diakibatkan bisa segera
dihindari.
B.
Alternatif Pemecahan
Masalah
Untuk memecahkan uatu masalah kesehatan di ruang lingkup
kerja Puskesmas polombangkeng utara tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya,
seperti kehadiran peserta KKN-P yang harus mencoba mengubah pola pikir secara
cepat dalam proses seperti itu membutuhkan jangka waktu yang cukup panjang.Oleh
karena itu masalah-masalah tersebut akann menjadi pemikiran yang lebih
terencana baik dari kalangan mahasiswa maupun pihak Puskesmas.Guna menciptakan
harapan peningkatan derajat kesehatan masyarakat .
Adapun alternatif
pemecahan masalah yang dapat digunakan sebagai beerikut :
1.
Diperlukan pendekatan individual dan secara kelompok dan
memberikan saran /atau masukan dan menambah pola pikir masyarakat untuk lebih
memprioritaskan kesehatan diri dan kesehatan dalam rumah tangga.
2.
Peningkatan akan informasi berupa peningkatan kualitas masyarakat
dengan diiringi dengan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat yang melibatkan
tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh penting dalam desa/kelurahan tersebut.
3.
Peningkatan pencapaian informasi dan upaya preventif oleh para
kader-kader kesehatan terpilih oleh puskemas yang melibatkan pendekatan secara
promotif dari rumah-ke rumah.
4.
Dengan terus melakukan sentuhan langsung dalam kegiatan Poyandu
demi menguangi permasalahan tentang masalah kesehatan ibu dan anak dan
pengontrolan perkembangan anak khususnya balita.
Demikian alternatif
penyampaian yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan yang terjadi
pada ruang lingkup kerja Puskesmas Polombangkeng Utara dengan melibatkan
peserta KKN-P yang merupakan bentuk pemenuhan Kurikulum dan pemenuhan akan
pengalaman kerja yang bersentuhaan dengan masyrakat dalam hal pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
Program Kerja
Pada
proses pelaksanaan KKN-P FKM Universitas Pancasakti Makassar kali ini adapun
perencanaan program yang dilakanakan dan dipresentasikan pada seminar awal yang
dimana pelaksanaan program yang dijalankan disesuaikan dengan program yang
telah menjadi program puskesmas itu sendiri.
Pada proes pelaksanaan
selama berjalannya kuliah kerja nyata profesi kali ini kegiatan dilaksanakan
selama 40 hari terhitung dari tanggal 10 Maret dan selesai pada tanggal 10
April 2014.
Dalam
pelaksanaannya melibatkan peserta dengn konsentrasi pendidikan yakni
konsentrasi Gizi , Kesehatan lingkungan , Promosi kesehatan , dan Administrasi
kebijakan kesehatan. Pelaksanaan program kuliah kerja nyata profesi ini juga
para peserta di damping oleh para pembimbing lapangan ( petugas Pukesmas ) yang
terdaftar para kepengurusan Petugas Puskesmas yang berkonsentrasi pada
bidangnya masing-masing
Dalam
menjalankan program yang telah direncanakan para peserta mengikuti aturan yang
telah ditetapkan berdasarkan alur pelayanan kesehatan oleh Pihak puskesmas.
Alur pelayanan kesehatan (Terlampir)
Program-Program
pelayanan kesehatan yang telah di laksanakan tersebut antara lain ;
1. Seminar
Awal
Kegiatan
yang bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai perencanaan program kerja KKP mahasiswa.
2. Penyuluhan
PHBS
Meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman audiens/masyrakat tentang perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS)
3. Pemantauan
kegiatan posyandu
Untuk
memantau status gizi anak dalam kegiatan posyandu
4. Abateisasi
Kegiatan
ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kepadatan jentik dan juga mengurangi
dampat berkembang biaknya vector penyakit (Nyamuk Aedes Aegypti)
5. Evaluasi
kegiatan sanitasi
Merupakan
suatu usaha untuk mengetahui hasil dari kegiatan sanitasi yang telah
dilaksankan.
6. Posyandu
Suatu
kegiatan yang dimana dalam pelaksanaan kegiatan ini di prioritaskan untuk
peningkatan gizi anak balita di ruang lingkup kerja Puskesmas PolongBangkeng
Utara yang bertujuan mulia meningkatkan derajat kesehatan masyrakat.
7. Penyuluhan
gizi
Merupakan
kegiatan berupa penyampaian tentang pemenuhan asupan gizi anak balita yang baik
yang di iringi dengan kegiatan Posyandu.
8. Pemantauan
status gizi
Kegiatan
yang mana diperuntukkan untuk mengetahui perkembangnan gizi balita yang dimana
dalam ruang lingkup kerja Puskesmas POLUT.
9. Keikutsertaan
kegiatan pengontrolan kinerja tenaga kerja (Puskesmas)
Dalam
pelaksanaan kegiatan ini pengontrolan berdasarkan aturan alur pelayanan
Puskesmas dan juga kinerja para petugas PKM dalam menjalankan tugas sesuai alur
pelayanan PKM yang ada.
10. Seminar
Akhir.
Kegiatan
dimana untuk mempresentasikan program yang dilaksanakan selama berada dalam
masa pelaksanaan kegiatan KKN-P di Puskesmas POLUT sebelum pada tahan penarikan
kembali perserta KKN-P.
B.
HASIL
1. Seminar Awal
Seminar awal adalah salah satu rangkaian dalam kegiatan
kuliah kerja nyata-profesi (KKN-P) yang bertujuan untuk mensosialisasikan
maksud dan tujuan KKN-P , jenis-jenis program kegiatan yang akan dilaksanakan
di KKN-P ini , seminar awal ini dihadari oleh seluruh pegawai di Puskesmas
polombangkaeng utara, para dosen pembimbing lapangan KKN-P dan juga seluruh
peserta KKN-P yang tercantum dalam peserta posko 1..Peserta yang hadir cukup
antusias mengikuti acara seminar awal. Sebagian peserta yang hadir memberikan
saran dan masukan untuk pelaksanaan kegiatan KKN-P kali ini.
Pada kegiatan KKN-P ini juga kami membahas menenai
program kerja yang telah disiapkan oleh pihak puskesmas , ibarat Jarum dan
benang maka kami adalah benangnya yang dimana kegiatan yang melibatkan berbagai
aspek kesehatan antara lain , Promosi kesehatan , kesehatan lingkungan , gizi masyarakat
, KIA dan KB , pemberantasan penyaki menular
, dan pengobatan.
Skala
Prioritas Masalah :
a. Masalah
kesehatan ibu dan anak
Permasalahan Kesehatan ibu dan Anak
(KIA) di ruang lingkup kerja puskesmas POLUT .
b. Masalah
perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah
c. Kepemilikan jamban keluarga yang sehat
d. Pemberantasan
Vector Nyamuk
e. Masalah
Gizi Balita.
2. Penyuluhan PHBS
1) Tujuan
a. Meningkatkan
pengetahuan anak usia sekolah tentang PHBS
b. Untuk
meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah terhadap manfaat PHBS
c. Untuk
meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah tentang bahaya yang timbul jika
terjadi penyimpangan PHBS
d. Mendorong
keinginan anak usia sekolah untuk selalu membiasakan mencuci tangan dan
menyikat gigi yang baik dan benar
2) Waktu
dan tempat pelaksanaan kegiatan
Penyuluhan dilaksanakan
sebanyak dua (2) kali yang diamana penyuluhan pertama dilaksanakan pada tanggal
26 Maret 2014 di SD Centre Palekko dan penyuluhan ke-2 dilaksanakan di SD 41 Malewang pada tanggal 28 Maret 2014.
3) Materi
penyuluhan
a. Pengertian
tentang PHBS
b. Manfaat
PHBS
c. Cara
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
d. Cara
menggunakan sabun dan cara menyikat gigi yang baik dan benar
4) Alat
dan bahan
a. LCD
b. Labtop
c. Alat
tulis
d. Alat
peraga
e. Alat
pengeras suara
5) Metode
penyuluhan
a. Ceramah
disertai dengan demonstrasi berupa video
b. Diskusi
dan tanya jawab
6) Peserta
penyuluhan
a. Penyuluhan
I
Peserta penyuluhan adalah siswa kelas
I-II Centre Palleko
b. Penyuluhan
II
Peserta penyuluhan adalah siswa kelas
I-II
7) Pelaksana
Mahasiswa
peserta KKN-P FKM Unpacti Posko 1
8) Pembahasan
Mengenai Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS )
Adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi
dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku,
melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan
pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat
mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan
masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup dan sehat dengan
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Menyadari bahwa perilaku adalah
sesuatu yang rumit. Perilaku tidak hanya menyangkut dimensi kultural yang
berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga dimensi ekonomi, yaitu hal-hal
yang mendukung perilaku, maka promosi kesehatan dan PHBS diharapkan dapat
melaksanakan strategi yang bersifat paripurna (komprehensif), khususnya dalam
menciptakan perilaku baru.
3. Pemantauan
Kegiatan Posyandu
1) Tujuan
a. Meningkatkan
mutu pelayanan posyandu
b. Untuk
menciptakan alur pelayanan posyandu yang baik dan benar sehingga mengurangi
kesalahan pada system pelayanan yang dilakukan.
2) Waktu
dan tempat pelaksanaan kegiatan
Kegiatan pemantauan
kegiatan posyandu dilaksanakan setiap kali pelaksanaan kegiatan posyandu
dilaksanakan dan lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut berdasarkan keberdaan
posyandu itu sendiri.
3) Alat
dan bahan
a. Labtop
b. Alat
tulis
4) Pelaksana
Mahasiswa
peserta KKN-P FKM Unpacti Posko 1
4.
Kegiatan Penyuluhan Dan Pembagian Abateisai
1) Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk
mengurangi jumlah kepadatan jentik dan juga mengurangi dampat berkembangbiaknya
vector penyakit (Nyamuk Aedes Aegypti)
2) Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
Kegiatan Abateisasi dilaksanakan
setiap kali pelaksanaan kegiatan posyandu dilaksanakan dan lokasi pelaksanaan
kegiatan tersebut berdasarkan keberdaan posyandu itu sendiri.
3) Alat Dan Bahan
a. Bubuk Abate
b. Alat tulis
c. Materi penyuluhan
4)
Penyuluhan
|
Kegiatan posyandu
|
KEGIATAN ABATEISASI
|
Tanya jawab
|
PEMBAGIAN aBATE
|
5)
Pelaksana
Mahasiswa
peserta KKN-P FKM Unpacti Posko 1
5.
Evaluasi
kegiatan sanitasi
1) Tujuan
Untuk mengetahui hasil dari kegiatan sanitasi
yang telah dilaksanakan oleh para petugas dan para kader dalam pemenuhan akan
informasi terperinci mengenai sanitasi lingkungan pada masyarakat dalam rruang
lingkup Puskesmas POLUT.
2) Waktu dan pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 20 maret
2014 .Kegiatan ini dilaksanakan setelah kegiatan posyandu selesai dimana para
petugas sanitasi bersama peserta KKNP mendiskusikan hasil kegatan yang di capai
n upaya yg harus ditindak lanjuti untuk mengurangi permasalahn kesehatan
lingkungan pada desa/kelurahan tersebut.
3) Alat
dan bahan
a. Alat
tuls
4) Pelaksana
kegiatan
a. Petugas
sanitasi
b. Mahasiswa
peserta KKN-P FKM Unpacti Posko 1
6. Kegiatan Posyandu
1) Tujuan
Suatu kegiatan yang
dimana dalam pelaksanaan kegiatan ini di prioritaskan untuk peningkatan gizi
anak balita di ruang lingkup kerja Puskesmas PolomBangkeng Utara yang bertujuan
mulia meningkatkan derajat kesehatan masyrakat.
2) Waktu
dan tempat pelaksanaan kegiatan
Waktu :
Pada tanggal 13 , 14, 17 , 20 , 24 ,
29 pada bulan Maret
dan
tanggal 5 April tahun 2014
Lokasi :
lokasi kegiatan ini adalah posyandu di desa/kelurahan
a. Pelekko
b. Malewang
c. Panranuangku
d. Manongkoki
e. MT.dalle
f. Pa'rappunganta
g. Parrangbaddo
3) Alat
dan bahan
a. Timbangan
b. Alat
tulis
c. Vitamin
A , Oralit dan Taburia
d. Peserta
kegiatan
Peserta kegiatan posyandu adalah
keluarga yang memiliki anak balita pada lokasi tersebut.
e. Alur
kegiatan
Alur kegiatan posyandu ini berjalan
sangat baik yang memegang prinsip 5 meja yang merupakan alur pelayanan posyandu
yang baik dan benar.
POSYANDU
|
Pendaftaran Balita
|
Penimbangan anak dan
balita,
|
Pencacatan hasil
timbangan
|
Penyuluhan
|
Pelayanan KB, imunisasi serta pemberian oralit.
|
f. Pelaksana
kegiatan
b. Para
petugas Gizi
c. Peserta
KKNP posko 1
d. Kader
kesehatan
7. Penyuluhan tentang Gizi Masyrakat
1) Tujuan
Merupakan kegiatan
berupa penyampaian tentang pemenuhan asupan gizi anak balita yang baik yang di
iringi dengan kegiatan Posyandu yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
para peserta penyuluhan tentang asupan gizi yang baik tiap harinya khususnya
untuk balita.
2) Waktu
dan lokasi pelaksanaan
Waktu :
Pada tanggal 13 , 14, 17 , 20 , 24 ,
29 pada bulan Maret
dan
tanggal 5 April tahun 2014
Lokasi :
lokasi kegiatan ini adalah posyandu di desa/kelurahan
a. Pelekko
b. Malewang
c. Panranuangku
d. Manongkoki
e. MT.dalle
f. Pa'rappunganta
g. Parrangbaddo
4) Alat
dan bahan
g. Materi
penyuluhan
h. Alat
tulis
5) Peserta
kegiatan
Peserta kegiatan posyandu adalah
keluarga yang memiliki anak balita pada lokasi tersebut.
8.
Pemantauan
Status Gizi
1) Tujuan
Merupakan kegiatan
berupa pemantauan terhadap gizi anak balita yang berkunjung di lokasi posyandu.
3) Waktu
dan lokasi pelaksanaan
Waktu :
Pada tanggal 13 , 14, 17 , 20 , 24 ,
29 pada bulan Maret
dan
tanggal 5 April tahun 2014
Lokasi :
lokasi kegiatan ini adalah posyandu di desa/kelurahan
a. Pelekko
b. Malewang
c. Panranuangku
d. Manongkoki
e. MT.dalle
f. Pa'rappunganta
g. Parrangbaddo
6) Alat
dan bahan
a.
Alat tulis
b.
Kartu KMS peserta Posyandu yang
terdaftar.
7) Prosedur
pelaksanaan
Kesehatan balita diperioritskan kepada
berat badan balita tersebut. Setelah dilaksankaan penimbangan , hasil
pencatatan berat badan di pindahkan pencacatan pada KMS etelah itu diihat
perbandingan berat badan terbaru dengan berat badan penimbangan berat badan
pada kegiatan posyandu sebelumnya.
8) Peserta
kegiatan
Peserta kegiatan posyandu adalah
keluarga yang memiliki anak balita pada lokasi tersebut yang telah terdaftar.
9.
Keikutsertaan
Kegiatan Pengontrolan Kinerja Tenaga Kerja (Puskesmas)
1) Tujuan
Tujuan pelaksanaan
kegiatan ini ialah melakukan pengontrolan berdasarkan aturan alur pelayanan
Puskesmas dan juga kinerja para petugas PKM dalam menjalankan tugas sesuai alur
pelayanan PKM yang ada.
2) Waktu
dan tempat pelaksanaan kegiatan
Waktu dilaksankan
setiap hari kerja Pukesmas POLUT dan lokasinya di Puskesmas POLUT itu sendiri.
3) Alat
dan bahan
a. Alat
tulis
4) Dasar
pelaksanaan kegiatan
Kegiatan berdasarkan
alur pelayanan Puskesmas POLUT
5) Pelaksana
kegiatan
Peserta KKNP FKM
Unpacti Posko 1
10. Seminar Akhir
Setelah
melakukan serangkaian kegiatan di Puskesmas POLUT maka sebagai kegiatan akhir
dari pelaksanaan KKNP kali ini,
dilaksanakan seminar akhir yang bertujuan untuk menyampaikan hasil-hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan selama program KKNP ini berjalan pada kegiatan
seminar akhir
a. Waktu
dan tempat pelaksanaan seminar akhir
Waktu :
Rabu, 16 april pukul 10.00 –selesai
Lokasi :
Ruang pertemuan Puskesmas Polombangkeng Utara
b. Alat
dan bahan
1. LCD
2. Materi
seminar akhir
3. Alat
tulis
4. Baliho
Seminar
5. Kamer
Digital(dokumentasi)
6. Sound
system
7. Komsumsi
c. Peserta
Kegiatan
1. Petugas
Puskesmas POLUT
2. Dosen
serta pembimbing lapangan KKNP
3. Seluruh
peserta KKNP.
C.
Hambatan Dan Masalah Serta Pendukung Yang
Dihadapi Dalam Pelaksanaan Kegiatan
Pada pelaksanaan
PBL kali ini terdapat beberapa hal yang menjadi faktor pendukung bagi mahasiswa
dalam mencapai tujuan pelaksanaan KKN-p dan ada juga beberapa faktor yang
penghambat yang mengakibatkan tidak maksimalnya hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan PBL II ini. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1.
Faktor
pendukung
a. Adanya
perhatian dan peran aktif dari para petugas kesehatan di puskesmas POLUT
terhadap kegiatan KKNP FKM Universitas pancasakti kali ini..
b. Antusisme
dan bantuan masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksankaan oleh
mahasiwa KKN-P kali ini.
c. Adanya
kerja sama yang baik dari Pihak sekolah dasar tujuan penyuluhan terhadap
kegiatan penyuluhan di masing-maing sekolah.
d. Sifat
ramah tamah yang dimiliki sebagian besar penduduk di sekitar tempat posko dan
juga di wilayah kerja puskesmas Polut yang baik secara langsung maupun tidak
langsung membantu mahasiswa dalam melakukan pelaksanaan kegiatan KKNP kali ini.
e. Adanya
solidaritas dan kerja sama yang baik antar mahasiwa peserta KKNP FKM khususnya
posko 1.
2.
Faktor
Penghambat
1. Tingkat
Pengetahuan Dan Pemahaman Masyarakat yang masih rendah sehingga untuk
menyampaikan suatu informasi kepada masyarakat dibutuhkan suatu metode yang
lebih cepat
2. Faktor
Bahasa adalah hal yang menghambat komunikasi masyarakat setempat, Sehingga
untuk menjalin komunikasi mahasiswa menggunakan bahasa indonesia yang kurang
dipahami oleh masyarakat di sebagian wilayah kerja Puskesmas POLUT.
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Kenyataan
yang dilihat ditengah masyrakat merupakan hal yang baku yang mendorong lahirnya
kepekaan social bagi mahasiswa di masa yang akan dating.
2. Perubahan
pola pikir masyarakat dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat harus di
dukung dengn program kerja yang terencana dan terpadu dari dasar pelayanan
kesehatan itu sendiri dalam hal ini Puskesmas.
3. Sikap
kerja sama dari semua pihak guna mensuskseskan program yang dimana melibatkan
seluruh elemen yang ada termasuk para kader yang bersentuhan langsung dengan
masyarakat dalam hal pemenuhan akan informasi dan upaya preventing langsung di
masyarakat.
4. Kuliah
kerja nyata profesi (KKN-P) mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat sebagai
salah satu bentuk Tri Darma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyrakat melalui berbagai tantangan terus berupaya membenahi
diri demi meningkatkan kualitas pengelolaannya.
5. Dalam
pelaksanaan KKN-P FKM universitas Pancasakti mahasiswa di ibaratkan bagai
benang dan Para petugs Pukesmas merupakan Jarumnya jadi artinyaMahasiswa
peserta KKNP mengikuti kegiatan dalam hal ini menjalankan program berdasarkan
Program yang sudah menjadi program Puskesmas itu sendiri.
B. SARAN
Kiranya
dalam pelaksanaan kegitan selanjutnya para peserta dapat lebih terlibat aktif
dalam hal kehadiran dan juga keterlibatan dalam menjalankan program yang
dilaksanakan selama proses KKN-P kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar