Kamis, 23 Juli 2015

PENGERTIAN DAN SEJARAH,PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT part 1.Doc

Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk:
                     Perbaikan sanitasi lingkungan
                     Pemberantasan penyakit menular
                     Pendidikan untuk kebersihan perseorangan
                     Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan
  Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya (Winslow, 1920)
Bapak Kesehatan Masyarakat Adalah Charles Edward Amory Winslow (1877-1957)

 1. Sejarah Kesehatan Masyarakat  Dunia
Dimulai dari mitos Yunani  dua tokoh metologi Yunani, yakni Asclepius dan Higeia.  Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang telah
dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu (surgical procedure) dengan baik. Higeia, asisten dan istrinya juga telah melakukan upaya-upaya kesehatan.  Perbedaan antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan / penanganan masalah kesehatan adalah:
Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang.

Higeia melakukan upaya promotif mencegah terjadinya penyakit melalui upaya-upaya kesehatan
a     a )      Kuratif
                     Sasaran individual
                     Kontak kepada sasaran (pasien) biasanya sekali saja
                     Jarak cenderung jauh
                     Bersifat reaktif
                     Memandang klien secara parsial

   b)      Preventif
                     Sasaran masyarakat
                     Masalah masyarakat
                     Hubungan bersifat kemitraan
                     Bersifat proaktif
                     Memandang klien secara holistik
Periode sebelum ilmu pengetahuan Di Babylonia, Mesir, Yunani, dan Romawi tercatat tentang  pengaturan pembuangan air limbah atau drainase pemukiman pembangunan kota, pengaturan air minum Pembuatan sumur. Abad 1 sampai Abad 7 Mulai dirasakan pentingnya usaha kesehatan masyarakat Mulai banyak terjadi epidemi. Penyakit kolera sejak abad ke-7 menyebar dari Asia khususnya Timur Tengah dan Asia Selatan ke Afrika. India disebutkan sejak abad ke-7 telah menjadi pusat endemi kolera.  Lepra juga telah menyebar mulai dari Mesir ke Asia Kecil dan Eropa melalui para emigran.  Upaya mengatasi masalah kesehatan . Memperhatikan masalah lingkungan, terutama hygiene dan sanitasi lingkungan. 
                     Pembuangan kotoran manusia (latrin),
                     Pengusahaan air minum yang bersih,  
                     Pembuangan sampah,
                     Ventilasi rumah
Wabah Pes Pada abad ke-14 mulai terjadi wabah pes yang paling dahsyat, di China dan India.  Pada tahun 1340 tercatat 13.000.000 orang meninggal karena wabah pes, dan di India, Mesir dan Gaza dilaporkan bahwa 13.000 orang meninggal tiap hari karena pes. Jumlah kematian akibat pes saat itu: mencapai lebih dari 60.000.000 orang.  Pes waktu itu disebut “the Black Death”.  Keadaan atau wabah penyakit-penyakit menular ini berlangsung sampai menjelang abad ke-18.  Selain wabah pes, wabah kolera dan tipus masih berlangsung.  
Periode Ilmu Pengetahuan Mulai akhir abad 18 Pendekatan masalah kesehatan komprehensif dan multisektor Mulai ditemukan berbagai macam penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit. Louis Pasteur telah berhasil menemukan  vaksin untuk mencegah penyakit cacar dan  Joseph Lister menemukan asam carbol (carbolic acid) untuk sterilisasi ruang operasi.
 Laporan Penyelidikan terkait wabah Kolera di Inggris (1832) Masyarakat hidup di suatu kondisi sanitasi yang jelek,  Sumur penduduk berdekatan dengan aliran air kotor dan pembuangan kotoran manusia. Air limbah yang mengalir terbuka tidak teratur, makanan yang dijual di pasar banyak dirubung lalat dan kecoa.  Sebagian besar masyarakat miskin, bekerja rata-rata 14 jam per hari, dengan gaji yang dibawah kebutuhan hidup  sehingga masyarakat tidak mampu membeli makanan yang bergizi.  

2.      Perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia (Notoatmodjo, 2003)

1.             Abad Ke-16 : Pemerintahan Belanda mengadakan upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu. Sehingga berawal dari wabah kolera tersebut maka pemerintah Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
2.             Tahun 1807 : Pemerintahan Jendral Daendels, telah dilakukan pelatihan dukun bayi dalam praktek persalinan. Upaya ini dilakukan dalam rangka upaya penurunan angka kematian bayi pada waktu itu, tetapi tidak berlangsung lama, karena langkanya tenaga pelatih.
3.             Tahun 1888 : Berdiri pusat laboratorium kedokteran di Bandung, yang kemudian berkembang pada tahun-tahun berikutnya di Medan, Semarang, surabaya, dan Yogyakarta. Laboratorium ini menunjang pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra, cacar, gizi dan sanitasi.
4.             Tahun 1925 : Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah Belanda mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan propaganda (pendidikan) penyuluhan kesehatan di Purwokerto, Banyumas, karena tingginya angka kematian dan kesakitan.
5.             Tahun 1927 : STOVIA (sekolah untuk pendidikan dokter pribumi) berubah menjadi sekolah kedokteran dan akhirnya sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKUI. Sekolah dokter tersebut punya andil besar dalam menghasilkan tenaga-tenaga (dokter-dokter) yang mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia.
6.             Tahun 1930 : Pendaftaran dukun bayi sebagai penolong dan perawatan persalinan.
7.             Tahun 1935 : Dilakukan program pemberantasan pes, karena terjadi epidemi, dengan penyemprotan DDT dan vaksinasi massal.
8.             Tahun 1951 : Diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) oleh Dr.Y. Leimena dan dr Patah (yang kemudian dikenal dengan Patah-Leimena), yang intinya bahwa dalam pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan. konsep ini kemudian diadopsi oleh WHO. Diyakini bahwa gagasan inilah yang kemudian dirumuskan sebagai konsep pengembangan sistem pelayanan kesehatan tingkat primer dengan membentuk unit-unit organisasi fungsional dari Dinas Kesehatan Kabupaten di tiap kecamatan yang mulai dikembangkan sejak tahun 1969/1970 dan kemudian disebut Puskesmas.
9.             Tahun 1952 : Pelatihan intensif dukun bayi dilaksanakan
10.           Tahun 1956 : Dr.Y.Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” sebagai proyek percontohan/model pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat dan pusat pelatihan, sebuah model keterpaduan antara pelayanan kesehatan pedesaan dan pelayanan medis.
11.           Tahun 1967 : Seminar membahas dan merumuskan program kesehatan masyarakat terpadu sesuai dengan masyarakat Indonesia. Kesimpulan seminar ini adalah disepakatinya sistem Puskesmas yang terdiri dari Puskesmas tipe A, tipe B, dan C
12.           Tahun 1968 : Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan bahwa Puskesmas adalah merupakan sistem pelayanan kesehatan terpadu, yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah (Depkes) menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam wilayah kerja kecamatan atau sebagian kecamatan di kotamadya/kabupaten.
13.           Tahun 1969 : Sistem Puskesmas disepakati 2 saja, yaitu tipe A (dikepalai dokter) dan tipe B (dikelola paramedis). Pada tahun 1969-1974 yang dikenal dengan masa Pelita 1, dimulai program kesehatan Puskesmas di sejumlah kecamatan dari sejumlah Kabupaten di tiap Propinsi.
14.           Tahun 1979 : Tidak dibedakan antara Puskesmas A atau B, hanya ada satu tipe Puskesmas saja, yang dikepalai seorang dokter dengan stratifikasi puskesmas ada 3 (sangat baik, rata-rata dan standard). Selanjutnya Puskesmas dilengkapi dengan piranti manajerial yang lain, yaitu Micro Planning untuk perencanaan, dan Lokakarya Mini (LokMin) untuk pengorganisasian kegiatan dan pengembangan kerjasama tim.
15.           Tahun 1984 : Dikembangkan program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana di Puskesmas (KIA, KB, Gizi, Penaggulangan Diare, Immunisasi)
16.           awal tahun 1990-an : Puskesmas menjelma menjadi kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga memberdayakan peran serta masyarakat, selain memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar